!!!

Followers

Monday, November 22, 2010

Pelajaran dari Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail

Dalam kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, ada pelajaran berharga bagi orang Mukmin yang mau mengambil pelajaran. Ada beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah nabi Ibrahim dan Ismail yang menjadi dasar bagi pelaksanaan ibadah Haji tersebut, antara lain:

1. Ibrahim adalah ora ng yang patuh pada Allah. Ia patuh menjalankan semua perintah Allah betapa pun beratnya. Kepatuhan ini dikuti pula oleh istri dan anaknya Hajar serta Ismail.

2. Apa yang diperintahkan Allah kepada kita-- seperti shalat, puasa, zakat, haji, membaca Qur’an, sedekah, zikir, tasbih-- belumlah seberat apa yang diperintahkan dan dilaksanakan Ibrahim seperti meninggalkan anak dan Istrinya di lembah yang tandus, gersang, dan tidak berpenghuni serta melakukan pengorbanan dengan menyembelih putranya Ismail.

3. Apa yang dilakukan nabi Ibrahim dan keluarganya adalah suri teladan bagi orang yang mau mendekatkan dirinya pada Allah. Seberat ap a pun perintah yang diberikan Allah kepada kita, kalau kita patuh dan sabar menjalankannya, Allah pasti akan memberikan balasan yang berlipat ganda. Ibadah haji dan kemakmuran yang diberikan Allah pada kota Makkah dewasa ini adalah buah dari ketakwaan dan kepatuhan nabi Ibrahim dalam menjalankan perintah Allah.

4. Kehidupan orang beriman adalah kehidupan jangka panjang, yang tidak mengenal akhir waktu. Sabar dan tawakal menghadapi kesulitan dan cobaan Allah pada saat ini pasti akan berbuah manis dimasa yang akan datang. Mereka selalu memperhitungkan semua tindakan dan perbuatannya. Mereka sadar bahwa kelak mereka akan dimintai pertanggungan jawab atas semua perbuatannya di akhirat.

Kehidupan orang yang tidak beriman adalah kehidupan jangka pendek. Mereka hanya hidup untuk dunia saja. Mereka menganggap ujian dan cobaan di dunia sebagai azab. Mereka berusaha membebaskan diri dari berbagai cobaan dan ujian itu dengan menghalalkan segala cara. Mereka tidak peduli dengan akibat buruk yang akan mereka terima dimasa yang akan datang sebagai akibat amalan dan perbuatan mereka selama ini. Mereka tidak takut bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas apa saja yang telah mereka perbuat di dunia ini.

5. Mari kita contoh ketaatan dan kepatuhan nabi Ibrahim dan keluarganya tersebut. Kalau kita sanggup meniru ketakwaan dan kepatuhan nabi Ibrahim maka tidak ada masalah dan problem didunia ini yang dapat menghancurkan dan merusakan kita. Sekarang memang pahit dan berat, tapi di masa yang akan datang Allah pasti akan membalasi kesabaran kita dengan kebaikan yang berlipat ganda, Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya.

Dilembah sunyi dan gersang tanpa tumbuh tumbuhan dan manusia itu, kini telah berdiri Masjidil Haram yang dikunjungi jutaan umat manusia setiap tahun untuk melaksanakan ibadah haji. Itulah buah ketakwaan dan kepatuhan nabi Ibrahim yang patut kita teladani.

Sumber: www.TIPHI2008.com (Tim Independen Pemantau Haji Indonesia)

No comments: